Shania Andriana Aploegi
NIM : 11190260000089
Kelas : 4C
1 Milyar
Darah berceceran dan bercipratan. Aku tidak sengaja membunuh pacarku hanya karena kami berdebat masalah sepele. Dengan sigap ku ambil telepon genggam dan segera menelpon, “ apakah ini dengan Andrew yang dari website darkweb?”. Aku menjual tubuh pacarku untuk menghilangkan badan dan jejaknya. Beberapa menit kemudian terdapat mobil kontainer terparkir di depan rumah ku dengan kulkas besar didalamnya. Setelah mayat kekasihku di angkut, Andrew memberiku beberapa penawaran yang tidak mungkin kutolak. Lumayan juga mendapat uang 1 milyar secara percuma hanya dengan menjual organ. Namun uang itu harus ku ambil secara cash besok di salah satu bank ternama di kota ini. Bunyi sirene polisi tak berhenti sedari tadi, namun aku tidak peduli.
Pagi pun tiba, ku pergi ke bank dengan jas rapih agar terlihat seperti orang kaya. Aku tak ingin orang meremehkanmu karena sebentar lagi aku akan segera memegang uang 1 milyar. Setelah mengantri beberapa menit, tiba giliran untuk ku maju. “selamat pagi pak Adi, anda ingin mengambil uang atau mengirim uang?” tanya teller cantik yang bernama Nadya. “ dengan sombong aku mengungkapkan maksudku kepada teller cantik itu. Proses pencairan uang memakan waktu lama. Terdengar bunyi sirine yang membuyarkan lamunanku. “ADI PRASETYO ANDA KAMI TAHAN ATAS PEMBUNUHAN SARAH ASTRID”. Angan ku harus terhempas jauh kali ini. Aku di jebak oleh Andrew. Sial. Penjara lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar